Pilar Informasi Lintas Jaringan - Weblog Design by Team Cre@tive Prajuru

PIDADBDAB NYANGGRA GALUNGAN LAN KUNINGAN PENANGGAL 30 MEI 2018 NYANTOS 9 JUNI 2018


Dudonan Acara Nyanggra Galungan Lan Kuningan : 30 Mei 2018 – 9 Juni 2018


1. Ngaturang Banten Pengrebonan Galungan Kuningan :
ring Sugian Jawa , Rahina Wraspati, 24 Mei 2018 jam 07.00 semeng
Sane polih ngemargiang Pengrebonan : Ririgan Tempek Tengah Baleran 

2. Nanggiang Ratu Mas Anom : ring Sugian Bali /Kajeng Kliwon, Rahine Sukra, 25 Mei 2018 , jam 5 sore . Tempek sane polih Nangiang : Tempek Tengah Delodan lan Sisi Kelod , sane polih Nyineb : Tempek Sisi Baler lan Tengah Baleran

3. Krama sane polih ngemedalang banten Pengrebonan Galungan lan Kuningan muah banten sane tiosan nyantos Buda Kliwon Pegatwakan pacang kasurat malih benjangan jagi keatur ke suang-suang krama olih sionaman sasih.

4. Tempek sane polih ngemedalang Ceningaan Galungan lan Kuningan ; Tempek Sisi Baler lan Tengah Baleran

5. Sukra, 25 Mei 2018 Ngawit Nangiang Ratu Mas, Kelompok Pekemit Desa Pekraman Adat pacang kemargiang malih (Pekemit ngawit sakeng kelompok I, selanturnyane pacang kasurat olih sinoman sasih)

Inggih sekadi punika sida antuk nyurat pidabdab utawi eedan nyanggra rahinan jagat Galunagn lan Kuningan sane jagi pacang rauh , prade wenten perubahan jadwal/eedan upacara upakara benjangan pacang kasobyahang malih ring Krama , suksma ,-


Tedung, Anggarkasih Julungwangi 15 Mei 2018

Pengayah




Surat Edaran Hari Raya Nyepi 2018

 
       

                                                   Denpasar, 12 Februari 2018

Nomor : 025/PHDI-Bali/II/2018
Lampiran : 1 (satu) gabung
Perihal : Pedoman Pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940

         Kepada :
Yth. Seluruh Pimpinan Instansi Negeri / Swasta 
di Wilayah Provinsi Bali
        di –
                 tempat

Om Swastyastu,
Sehubungan dengan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 yang jatuh pada Hari : Sabtu, Tanggal :
17 Maret 2018, Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali memandang perlu menyampaikan pedoman pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 sebagai berikut :

I. RANGKAIAN UPACARA/UPAKARA
A. MELIS / MELASTI / MEKIYIS
Kegiatan Upacara Melis/Melasti/Mekiyis dapat dilaksanakan dari hari Rabu-Jumat, tanggal 14-16 Maret 2018, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan desa setempat dan diatur oleh Prajuru Desa masing-masing;

B. BHATARA NYEJER DI PURA DESA/BALE AGUNG
Sekembali dari Melis/Melasti/Mekiyis, Ida Bhatara nyejer di Pura Desa/Bale Agung sampai dengan Tanggal 16 Maret 2018, dan setelah selesai Ngaturang Tawur Kesanga, Ida Bhatara kembali ke Kahyangan masing-masing;

C. TAWUR KESANGA
Upacara Tawur Kesanga pada Tilem Kesanga Saka 1940, pada hari Jumat, Tanggal 16 Maret 2018 dengan acuan pelaksanaan sebagai berikut :

1. NUNAS TIRTA DAN NASI TAWUR
Tanggal 16 Maret 2018, perwakilan dari masing-masing desa/kecamatan agar datang ke Pura Besakih sekitar jam 10.00 Wita, dengan membawa Sujang untuk tempat Tirtha Tawur serta Daksina Pejati dan perlengkapan persembahyangan, guna mohon Nasi Tawur dan Tirtha Tawur untuk disebarkan dan dipercikkan di wilayah masing-masing.

2. TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Menggunakan Upakara Tawur Agung dengan segala kelengkapannya. Dilaksanakan dengan mengambil tempat pada Catuspata pada waktu ”Tengai Tepet” (Sekitar Pukul 12.00 Wita). Apabila Kabupaten/Kota belum mampu melaksanakan Tawur Kesanga dengan menggunakan Upacara Tawur Agung, disarankan paling tidak, bisa melaksanakan Panca Kelud Bhuwana atau sesuai dengan kemampuan.

3. TINGKAT KECAMATAN
Menggunakan Upakara Caru Panca Sanak yaitu dengan lima ekor ayam (Panca Warna) ditambah itik belang kalung beserta kelengkapannya atau sesuai dengan kemampuan. Pelaksanaan upacara ini mengambil tempat di Catuspata pada waktu ”Tengai Tepet” (sekitar pukul 12.00 Wita).

4. TINGKAT DESA
Menggunakan Upakara Caru Panca Sata dengan lima ekor ayam (Panca Warna) beserta kelengkapannya atau sesuai dengan kemampuan desa masing-masing dengan mengambil tempat di Catuspata pada waktu ”Sandi Kala” (sekitar jam 18.30 Wita).

5. TINGKAT BANJAR
Menggunakan Upakara Caru Eka Sata yaitu Ayam Brumbun dengan olahan urip 33 (Urip Bhuwana) beserta kelengkapannya atau sesuai dengan kemampuan Banjar masing-masing, dengan mengambil tempat di Catuspata pada waktu ”Sandi Kala” (sekitar jam 18.30 Wita).

6. TINGKAT RUMAH TANGGA

a. MERAJAN/SANGGAH
Menghaturkan Banten Pejati Sakasidan (semampunya) dan dinatar depan pelinggih cukup menghaturkan Segehan Agung Atanding atau Segehan Cacahan 11/33 Tanding dan dipersembahkan kepada Sang Bhuta Bhucari.

b. DI HALAMAN / NATAH RUMAH
Menghaturkan Segehan Manca Warna 9 (Sembilan) tanding dengan olahan ayam brumbun, disertai tetabuhan tuak, arak, berem dan air yang didapatkan dari desa setempat, dihaturkan kehadapan Sang Bhuta Raja dan Sang Kala Raja

c. DI JABA/LEBUH ( Depan Pintu Masuk Halaman Rumah ) Menghatur upakara sebagai berikut :
- Segehan Cacahan 108 (seratus delapan) tanding dengan ulam jejeron matah dilengkapi
dengan Segehan Agung serta tetabuhan tuak, arak, berem, air tawar dari desa setempat, dihaturkan kehadapan Sang Bhuta Bala dan Sang Kala Bala.
- Semua segehan tersebut dihaturkan dibawah pada saat ”sandi kala” (sekitar jam 18.30
Wita)
- Di sanggah cucuk dihaturkan peras daksina tipat kelanan.

d. SEMUA ANGGOTA KELUARGA (kecuali yang belum meketus) mebiyakala dan meprayascita di halaman rumah masing-masing. Setelah itu dilanjutkan dengan pengrupukan (mabuu-buu) berkeliling di rumah masing-masing dengan sarana api (obor), bunyi-bunyian (kulkul bambu atau yang lain), bawang, mesui dan jangu.

D. NGERUPUK
Akhir dari pelaksanaan Upacara Tawur Kesanga terutama di tingkat Desa, Banjar dan Rumah Tangga adalah dengan melaksakan upacara Mabuu-buu atau lebih dikenal dengan Ngerupuk. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat Ngerupuk antara lain:

1. Ngerupuk agar dilaksanakan dengan hikmat, tertib dan aman sesuai dengan nilai-nilai kesucian keagamaan serta dipimpin oleh Bendesa/Klian Adat dan Perbekel setempat, sedangkan untuk ditingkat rumah tangga dipimpin oleh kepala keluarga.

2. Sarana pokok Ngerupuk berupa: api (obor), bawang, mesui, dan bunyi-bunyian atau tangguran/beleganjuran. Ngerupuk dilaksanakan Nyatur Desa (keliling desa/banjar/rumah) atau menyesuaikan dengan kondisi setempat. Perlu adanya koordinasi dengan desa/banjar sekitar demi terpeliharanya suasana khidmat, tertib dan keamanan bersama.

3. Apabila ada masyarakat membuat Ogoh-ogoh hendaknya bersifat etis, estetis, religius, dan pelaksanaannya merupakan tanggung jawab Desa Pekraman, Banjar, dan lingkungan masing-masing

II. NYEPI SIPENG
Nyepi Sipeng dilaksanakan pada Hari Sabtu, tanggal 17 Maret 2018 selama sehari penuh (24) jam sejak jam 06.00 Wita sampai dengan jam 06.00 Wita keesokan harinya, dengan melaksakan Catur Brata Penyepian :

1. Amati Gni, yaitu : tidak menyalakan api/lampu termasuk api nafsu yang mengandung makna pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka.

2. Amati Karya, yaitu : tidak melakukan kegiatan fisik/kerja dan yang terpenting adalah melakukan aktivitas rohani untuk penyucian diri.

3. Amati Lelungan, yaitu: tidak berpergian, akan tetapi senantiasa introspeksi diri/mawas diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti kehadapan Hyang Widhi /Ista Dewata beliau.

4. Amati Lelanguan, yaitu : tidak mengadakan hiburan/rekreasi yang bertujuan untuk bersenang-senang, melainkan tekun melatih bathin untuk mencapai produktivitas rohani yang tinggi.

Pelaksanaan Catur Brata Penyepian ini supaya di awasi secara ketat dan seksama oleh Pecalang Desa/Banjar masing-masing dibawah koordinasi Prajuru Desa/Banjar setempat dan menghimbau
kepada Pemerintah Daerah beserta Jajarannya untuk berkordinasi dengan umat lain melalui FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) agar dapat menyesuaikan diri didalam menyukseskan pelaksanaan Brata Penyepian seperti: tidak ada bunyi pengeras suara saat Sholat dan tidak menyalakan lampu pada waktu malam hari. Dapat diberikan pengecualian bagi yang menderita atau sakit dan membutuhkan layanan untuk keselamatan dan hal-hal lain dengan alasan kemanusiaan

III. NGEMBAK GNI
Setelah melaksanakan Nyepi Sipeng, keesokan harinya yaitu Hari Minggu, tanggal 18 Maret 2018 dilaksanakan acara Ngembak Gni yaitu Ngelebar Brata Penyepian dengan melakukan Sima Krama atau Dharma Santi yang pelaksanaannya diatur oleh Desa Pekraman, Banjar, Lingkungan, Instansi terkait sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

IV. LAIN-LAIN
Sehubungan dengan pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940 bertepatan dengan Saniscara Umanis Wuku Watugunung, pada Sabtu, 17 Maret 2018, maka berdasarkan hasil Pesamuhan Madya PHDI Provinsi Bali Nomor: 01/Kep/Pesamuhan Madya PHDI Bali/XII/2017, tentang Pedoman Pelaksanaan Hari Suci Nyepi dan Hari Suci Saraswati pada tanggal 17 Maret 2018. maka dengan ini PHDI Provinsi Bali menyampaikan himbauan sebagai berikut:

1. Perayaan Hari Suci Saraswati dan Upacara Yadnya lainnya dilakukan dan sudah harus selesai pada pukul 06.00 waktu setempat pada hari Sabtu, 17 Maret 2018

2. Pelaksanaan Hari Suci Nyepi dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2018, dimulai pukul 06.00 waktu setempat sampai pukul 06.00 waktu setempat tanggal 18 Maret 2018

3. Pelaksanaan Piodalan/Pujawali seperti tersebut diatas, secara lebih teknis agar diatur/dikoordinasikan oleh Pengurus Parisada setempat sesuai dengan Dresta yang berlaku, dengan catatan agar tidak banyak menyimpang dari pelaksanaan Catur Brata Penyepian.

Demikian pedoman ini, untuk disampaikan kepada lembaga/instansi terkait untuk menjadi maklum dan selanjutnya pedoman ini dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan tetap memperhatikan Dresta setempat yang berlaku.

Om Santi, Santi, Santi, Om


Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
Provinsi Bali

Ketua, 
Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si

Sekretaris, 
Ir. Putu Wirata Dwikora, SH

Mengetahui, 
Dharma Upapathi
Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari

dikutip kembali untuk kepentingan pelaksanaan Penyepian 2018
releaser : Putu Sumadi
























































Rahajeng Rainan Jagat " Galungan lan Kuningan "

 Rahajeng Rainan Jagat
 " Galungan lan Kuningan " 
Buda Kliwon Dunggulan , 1 Nopember 2017 lan
Saniscara Kliwon Kuningan, 11 Nopember 2017
Mohon maaf lahir dan bathin


Galungan adalah hari Kemenangan Dharma melawan Adharma

kita menyambut dan merayakannya setiap 6 bulan sekali,tetapi filosofis Galungan semestinya kita rayakan setiap hari setiap saat dan setiap detik, hendaknya selalu memperjuangkan kemenangan Dharma melawan Adharma di dalam hati, agar tercapai Moksartham Jagadhitaya Caiti Dharma

semoga!  


 

Informasi Kegiatan Wali Melating dan Puseh Desa Juli 2017

Pidabdab Ayahan Nyanggra Puja Wali Melanting lan Puseh Desa Juli 2017

I. Wali Pura Melanting : Wraspati Wuku Menail tanggal 29 Juni 2017
Sane polih ngamong Piodalan : Tempek Tengah Baleran + Sisi Baler
Tedun Ngayah tanggal 29 Juni 2017 jam 7 semeng : Mekarya Banten Piodalan Pura Melanting

II. Wali Pura Desa Lan Puseh Anggarkasih Prangbakat tanggal 4 Juli 2017 2017

Sane Ngamong Wali : Tempek Tengah Delodan lan Sisi Kelod

Tanggal 29 Juni 2017 : Ngereb Taring (2 tempek sisi kelod)

Tanggal 1 Juli 2017 : Tedun mekarya sanganan /ngoreng (2 tempek sane Ngamong wali )

Tanggal 2 Juli 2017 : Metanding (2 tempek sisi baler)

Tanggal 3 Juli 2017 : Nyoroang Banten lan Mecaru lan Nedunang Ida Betara
                                    (2 tempek pengamong wali)

Tanggal 4 Juli 2017 : Mebat ulam banten (bawi) ngayah lanang nangkeb (4 tempek)
(jam 5 semeng) lan nyoreang jam 5 sore ngaturang Puja Wali lan ngemargiang upakara Pewintenan Pemangku anyar Pura Desa lan Puseh

Tanggal 5 Juli 2017 : Manis Wali :
Semeng:
1. ngayah nglungsur lan mekarya banten penganyaran 2 tempek sisi kelod pengamong wali,
2. Mendak Tirta Ning ( pengayah 2 tempek sisi baler)
 Nyoreang :
Ped Pranian : Tempek Sisi Kelod + pahan sisi baler , pemendak/pengiring pranian 2 tempek sisi baler

Tanggal 6 Juli 2017 : Paing Wali :
Semeng : Mendak Tirta Ning pengayah 2 tempek sisi kelod
Sore : Ped Pranian : Tempek Tengah Delodan + pahan tempek sisi baler, pemendak tempek sisi kelod 2 tempek

Tanggal 7 Juli 2017 : Pon Wali : (Ngayah Nangkeb) :
Semeng :Mekarya banten Pengeluuran lan Mendak Tirta Ning
Nyoreang :
 Ped Pranian : Tempek Tengah Baleran + Sisi baler sane kepah

Tanggal 8 Juli 2017 : Nyineb Ida Betara lan Nglukar Busana Wali: Pengayah 2 tempek pengamong wali)

Acara inucap nyabran rahina kemargiang semeng jam 7 lan nyoreang jam 5

III. Paturunan Pujawali lan Pawintenan Mangku keni Rp 100.000,00 / soang krama.

Kadi asapunika sida kaatur rerincikan pewalian Ida Betara ring Desa Puseh lan Bale Agung, prade wenten perubahan jadwal/eedan upacara upakara benjangan pacang kasobyahang malih ring krama desa adat, maka tuna luwih antuk nyurat titiyang pengayah tambet nenten lali nglungsur pangampura,-


Tedung Redite Umanis, 25 Juni 2017
         ttd
pengayah parahyangan, 

Lihat juga informasi lain seputar Pujawali Pura Desa Puseh Juli 2017 :
Tutus Taring 
Pahan Tutus-tutus Wali
Jadwal Ped Pranian
Jadwal Sinoman Perantenan
Konsep Banten Wali Mesorwan 2017
Pembagian Rerampen Krama 
Jadwal Pekemit Pura Desa 



ARTHUR SCHOPENHAUER | FILSUF JERMAN

Semua kebenaran di dunia ini harus melewati tiga langkah. Pertama ditertawakan, kedua ditentang dengan kasar, dan ketiga diterima tanpa pembuktian dan alasan


Release : Putu Sumadi



 

TYPOLOGI MANUSIA


1.       Dalam Wrehaspati Tatwa, ada lima Typologi Manusia yaitu :
a.       Dewa Yoni, yaitu manusia yang sudah mempunyai pembawaan sebagai manusia religius.
b.      Widyadari Yoni, yaitu typologi manusia cerdas suka belajar menyumbangkan ilmu.
c.       Daitya Yoni, yaitu manusia yang dalam kelahirannya tampil cerdas, meyakinkan berwibawa tetapi dalam hatinya jahat.
d.      Raksasa Yoni, yaitu typologi atau watak manusia kasar, keras  baik dalam hatinya maupun penampilannya.
e.      Naga Yoni, yaitu watak manusia tidak punya pendirian atau sering berubah pikiran.

2.       Typologi penjelmaan Manusia dari surga yaitu ciri-cirinya :
a.       Dana (darmawan)
b.      Prasangga Madurya (berkata lemah lembut)
c.       Dewa Arcana (suka melakukan pemujaan kepada Tuhan)
d.      Brahmana Tarpana (sangat menghormati orang suci)

3.       Ciri-ciri Typologi Manusia dari Neraka, yaitu :
a.       Sering marah meluap-luap
b.      Miskin hati nurani
c.       Membenci dan memusuhi sanak keluarganya
d.      Suka bergaul dengan orang-orang  yang hina dan menjadi pelayan yang jahat (Cankya Niti Sastra VII.16 dan 17)


Dikutip dari : berbagai sumber

Rencana : Reringgitan Wali Pura Dalem 26 April 2017


1. Manis Wali, 27 April 2017 : Malam hari akan dilaksanakan Gebyar LPD dengan menyertakan panggung Hiburan sejumlah Tarian Bali , Kesenian Lawak Duo Liku dan satu orang artis Penyanyi Bali. Dan masih banyak lagi acara Gebyar lainnya seperti : Penyerahan Hadiah Tabungan dengan berbagai Program Unggulan Tedung Mas, Beasiswa anak SD Berprestasi dll, dengan hadiah utama 1 unit sepeda motor ,penyerahan hadiah Lomba Penjor Tradisonal Bali (upakara) dan lainnya



2. Ngeluur Wali, 29 April 2017 : Ida Betara Tapakan Dalem jagi tedun napak pertiwi maduluran antuk subaktin Krama Ida jagi pacang kairing Masolah ring Jaba Tengah Pura Dalem Desa Pakraman Tedung. Sadurunge taler jagi kawentenang tarian Bali pinake panyembrama alit riin.

3. Miwah acara hiburan sane tiosan.