![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhId0kXRBZ3rTsM2wc6SXUmjSvR4h57jhK5qe0iykzI5dBXTsm-qyD9GL8dxgrOTWMTftGHpbN5nMDbJ3TTBT_OlsZWYbXvVspSqaycux71jTooP5nRAzbP-Tp1CGQrxZDDTLW7lkGovhQ/s320/Gandi+7+Dosa+Sosial.jpg)
Inilah percakapan tentang Persahabatan dan Moralitas
si A berkata: "teman, saya lagi butuh uang, apakah kamu bisa membantu?"
si B berkata: "Saya tidak punya uang.... Baik saya akan berusaha apa yg dapat saya lakukan untukmu".
kemudian, si B mencuri perhiasan kakaknya lalu menjualnya.
Kemudian dia memberikan uang itu pada temannya.
Setelah itu si B merasa sengsara karena mencuri.
si B biasanya selalu menceritakan segala sesuatunya pada ayahnya. Dia tidak pernah mempunyai rahasia.
karena ayahnya sedang sakit dan tidak mampu bangun dari tempat tidurnya...
kemudia si B menulis surat dan berkata,
"Saya telah mencuri sebuah perhiasan dari kakak untuk membantu sahabatku, dan sekarang saya merasa sedih dan sengsara. Maafkanlah saya Ayah".
Ketika ayahnya membaca tulisan itu, dia bangun dari tempat tidurnya. si B sangat takut dikira dia akan dipukul. Namun ada air mata dimata ayahnya. si B berpikir bahwa dia telah mengecewakan ayahnya karena telah mencuri emas kakaknya, sehingga sekarang ayahnya menjadi sedih. Akhirnya ayahnya merobek surat itu dengan air mata yg mengalir.
si B meyakinkan ayahnya dan berjanji,
"Ayah saya tidak akan pernah mencuri lagi, ini adalah yg pertama dan terakhir kali. Mohon jangan bersedih lagi".
Dengan hati yg tergugah ayahnya menjawab,
"Saya menangis anakku, bukan karena kamu telah mencuri sesuatu namun karena ketulusan hatimu. Saya tidak pernah mengetahui ada orang yg setulus kamu. Saya bangga padamu anakku".
Ini cerita inspirasi
cerita Mahatma Gandhi sewaktu muda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar